Sabtu, 28 Januari 2017
Wayang Suket
·
Topeng bubur kertas
merupakan karya yang sederhana untuk diajarkan di sekolah dasar
·
Manfaat membuat
topeng bubur kertas ini adalah untuk membuat mengasah kreatifiatas anak-anak
·
Wayang suket
merupakan karya yang sederhana untuk diajarkan di sekolah dasar
·
Manfaat membuat
wayang suket ini adalah untuk membuat anak tahu bagaimana cara membuat wayang
suket tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
MAKALAH SENI RUPA
MAKALAH SENI RUPA dan KERAJINAN TANGAN
“KARYA KERAJINAN DALAM SENI RUPA
DWIMATRA (2 DIMENSI)
TEKNIK MEMBATIK SEDERHANA, TARIKAN
BENANG, DAN INKBLOT”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan Tangan SD yang dibina oleh
Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd.

III B – PGSD
Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
1.
EFFENDY GALEH WICAKSONO (15186206024)
2.
KHUSNUL KHOTIMAH (15186206027)
3.
RIA SRI WULANDARI (15186206043)
4.
ANANTA DWI SATYA (15186206111)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
STKIP
PGRI TULUNGAGUNG
Jl.
Mayor Sujadi Timur No 7 , Tulungagung 66221
Telepon
: 0355-321426
TAHUN
AJARAN 2015/ 2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan
taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul “KARYA KERAJINAN DALAM SENI
RUPA DWIMATRA (2 DIMENSI) TEKNIK MEMBATIK SEDERHANA, TARIKAN BENANG, DAN
INKBLOT” merupakan tugas dari mata kuliah Pendidikan Seni
Rupa dan Kerajinan Tangan SD yang dibina oleh Bapak Muhammad Reyhan Florean,
M.Pd.
Untuk menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis
tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih dan rasa hormat yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Bapak Drs. H. Djoko Edi Yuwono, M.M,
selaku ketua STKIP PGRI Tulungagung.
2. Ibu Dra. Rahyu Setiani, M. Pd,
selaku Kepala Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd,
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan Tangan SD.
4. Teman-teman yang telah bekerja sama
untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih sangat
jauh dari sempurna, sehingga masih perlu bimbingan dan arahan. Mengingat
keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan penulis, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan bimbingan, saran dan kritik yang membangun demi kebaikan
dan kesempurnaan penulisan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis, pembaca
pada umumnya dan pendidik pada khususnya.
Tulungagung, 26 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1
A. Latar belakang Masalah......................................................................
1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian
Berkarya Seni Rupa Dwimatra.......................................... 3
B. Bahan dan
Media Seni Rupa Dwimatra.............................................. 3
C. Macam-macam
Kegiatan Seni Rupa Dwimatra................................... 3
1. Membatik
Sederhana..................................................................... 3
2. Tarikan
Benang.............................................................................. 5
3. Inblot............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP.................................................................................... 9
A. Kesimpulan.......................................................................................... 9
B. Saran.................................................................................................... 9
DAFTAR RUJUKAN................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
seni merupakan sarana untuk
pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan
melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina
anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni
merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan
membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam
pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa
aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain
kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta.
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif
ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan
aturan-aturan estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan
menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi
melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.
Selain
mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni
merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi
ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara
belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan
istilah yang relatif baru digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya
digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini
berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni
rupa.Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam
bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga
apresiasi seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan
anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan
seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat
dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk
membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi
kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin.
Dengan
demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Pendidikan Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan
kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa,
menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan
disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multikultural.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
pengertian berkarya seni rupa dwimatra ?
2. Apakah bahan dan media seni rupa dwimatra ?
3. Apa saja macam-macam kegiatan seni rupa
dwimatra ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari berkarya seni rupa dwimatra.
2. Untuk
mengetahui bahan dan media seni rupa dwimatra.
3. Untuk
mengetahui macam – macam kegiatan seni rupa dwimatra .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Berkarya Seni Rupa
Dwimatra
Seni rupa Dwimatra (dua dimensi)
adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau
hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja. Karya seni rupa diciptakan
pada bidang datar. Karya seni ini memiliki elemen-elemen seperti titik, garis,
dan bidang.
B.
Bahan dan Media Seni Rupa Dwimatra
Bahan adalah zat atau benda yang
digunakan dalam berkarya, sedangkan media adalah alat yang digunakan untuk
berkarya.
·
Kertas gambar A3 untuk menggambar.
·
Pensil, yaitu alat yang biasanya digunakan untuk membuat
sketsa.
·
Penggaris atau Mistar
(saya sarankan 30 cm) 1 buah serta penghapus
·
Krayon, yaitu peralatan gambar yang dibuat dari lilin
berwarna, air, dan kapur.
·
Spidol, yaitu alat tulis yang
ujungnya lunak, dipakai untuk menulis di kertas, papan, dan sebagainya, bias
juga digunakan untuk mewarnai gambara pada kertas gambar.
·
Cat air (water colour), yaitu bahan cair berbagai warna yang
digunakan untuk melukis pada kertras.
·
Kuas, yaitu alat untuk menggoreskan
cat air atau warna pada kertas
·
Palet, yaitu bidang datar sebagai wadah untuk mengaduk cat.
Untuk cat cair biasanya terbuat dari plastik.
C.
Macam-macam
Kegiatan Seni Rupa Dwimatra
1.
Membatik Sederhana
Bahan dan alat yang diperlukan:
·
Penggaris atau Mistar
(saya sarankan 30 cm) 1 buah serta penghapus,
·
krayon,
·
pewarna (bisa cat air atau spidol warna),
·
kertas gambar A3,
·
kuas,dan
·
palet.
Gambar 1 : Gambar
2 :


Gambar 3 : Gambar
4 :
Prosedur
pengerjaannya:
a)
Membuat kuas sederhana dari
kapas dengan lidi atau tusuk sate sebagai tangkainya. Kuas itu dibuat dengan
cara melilitkan sejumlah kapas pada salah satu ujung lidi atau tusuk sate,
besarnya kurang lebih sebesar ibu jari orang dewasa. Supaya tidak lepas, ujung
lilitan kapas diikat dengan tali atau benang. Buat 3 buah kuas.
b)
Menyiapkan pewarna. Pewarna
yang dapat digunakan pada kegiatan membatik sederhana ini ada yang tergolong
pada pewarna buatan dan pewarna alam. Yang termasuk pewarna buatan di
antaranya: cat air, ontan/sepuhan (berbentuk serbuk), pewarna kue cair. Kunyit,
daun suji, buah ganola, gambir adalah sebagian dari bahan pewarna alam.
Bila sudah ditentukan
pewarna mana yang akan digunakan,buatlah larutan nya pada tempat pewarna yang
sudah disediakan.
Usahakan larutan pewarna
tersebut tidak terlalu encer. Siapkan beberapa macam warna, hal ini akan
diperlukan bila akan membuat gambar yang memiliki banyak warna atau membuat
campuran warna.
c)
Membuat gambar. Buatlah
gambar dengan lilin di atas kertas yang sudah disediakan. Kertas yang digunakan
diantaranya: kertas gambar, kertas hvs, stensil. Tentu saja gambar tidak akan
kelihatan.
d)
Memunculkan gambar.
Letakkan kertas yang sudah digambari di atas kertas koran. Pulaslah kertas
tersebut dengan kuas sederhana yang terlebih dahulu dicelupkan pada larutan
pewarna. Pemulasan dapat hanya dengan satu warna, bisa pula beberapa warna
bergantung pada pilihan. Bila pada saat menggambar menggunakan lilin penerangan
yang berwarna putih, maka garis-garis gambar akan berwarna putih. Apabila
dikehendaki garis- garis gambar berwarna, pada saat menggambari kertas harus
menggunakan krayon berwarna.
2.
Tarikan Benang
Kegiatan
melukis ini memerlukan tambahan alat benang. Jenis benang yang dapat digunakan
adalah benang kasur atau benang lainnya.
Bahan dan alat yang diperlukan:
· benang kasur,
· pewarna (bisa cat air),
· kertas gambar A3,
· koran bekas (sebagai alas meja),
· tempat pewarna(wadah air kecil).
Gambar 1 : Gambar
2 :


Gambar 3 : Gambar 4 :
Cara
membuat:
§ Campurlah perwarna dengan air
§ Ambil benang kasur kurang lebih
sepanjang 40-45 cm.
§ Celupkan sebagian besar benang pada
cairan pewarna, jika perwarna terlalu banyak menempel pada benang, biarkan
cairan pewarna menetes dulu.
§ Jika dirasakan pewarna telah cukup
menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan
benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan
letakkan di luar bidang kertas.
§ Lalu lipatlah kertas pada bagian
tengah sisi panjangnya.
§ Sambil menekan kertas dengan salah
satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas.
Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping,
atau variasi dari keduanya.
§ Setelah benang terlepas semua dari
atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan?
§ Untuk menghasilkan beberapa bentuk
dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan
menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih
indah.
3.
Inkblot (media
kertas, cairan warna)
Dengan meneteskan
-sekaligus- beberapa warna pada permukaan kertas, dan kemudian melipat serta
menggosoknya akan dihasilkan pula gambar yang multi warna.
Bahan:
§ Pewarna, bisa menggunakan cat air
§ Kertas gambar A3
Alat:
§ Kuas untuk mencampur warna
§ Tempat pewarna
Cara
membuat:
§ Cairkan pewarna dengan sedikit air
pada tempat untuk mencampur warna. Jika pewarna tidak terlalu kental, tidak
perlu dicampur dengan air. Hati-hati jangan terlalu encer.
§ Teteskan pewarna yang sudah
disiapkan pada beberapa bagian di atas kertas. Dapat dipilih beberapa warna
untuk hasil yang lebih baik.
§ Lipat kertas pada bagian tengah
sisi panjangnya.
§ Gosoklah dengan hati-hati kertas
yang sudah dilipat dan ditetesi warna dengan menggunakan telapak tangan hingga
rata, jangan sampai ada warna yang masih mengumpul atau menggumpal.
§ Bukalah lipatan kertasnya, maka
akan menghasilkan gambar yang dapat di beri judul sendiri.
Gambar 1 : Gambar
2 :


Gambar 3 : Gambar 4 :
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seni rupa Dwimatra (dua dimensi)
adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau
hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja. Karya seni rupa diciptakan
pada bidang datar. Karya seni ini memiliki elemen-elemen seperti titik, garis,
dan bidang. Berikut adalah beberapa teknik – teknik
pembuatan karya seni rupa Dwimatra diantaranya : membatik sederhana,tarikan
benang,inkblot.
Dalam makalah ini
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun
dari segi isi. Kami menyarankan pembaca agar ikut peduli mengetahui sejauh mana
pembaca mempelajari tentang “Teknik pembuatan karya Seni Rupa Dwimatra”.
Makalah ini dapat membantu pembaca dalam meningkatkan pengetahuan
tentang Teknik pembuatan karya seni rupa Dwimatra sehingga dapat di
terapkan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Fawait, Achmad. (2013). Macam-Macam
Seni Rupa. (online).
(http://fawaitsuna.mywapblog.com/macam-macam-seni-rupa-2.xhtml), diakses tanggal 24
September 2016 pukul 10.58 WIB.
Florean, Muhammad Ryhan. (2015). Pendidikan
Seni Rupa dan Kerajinan. (online).
(http://psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot.co.id/2016/09/pendidikan-seni-rupa-dan-kerajinan-pgsd.html?m=1), diakses tanggal 24
September 2016 pukul 11.32 WIB.
Suwadi, Aosin. (2014). Seni Rupa Dua
Dimensi (Bagian Kesatu). (online).
(http://aosinsuwadi.blogspot.co.id/2014/09/seni-rupa-dua-dimensi.html?m=1),diakses tanggal 24
September 2016 pukul 11.35 WIB.
Sumber: e-book ini diunduh dari pendidikan seni rupa dan
kerajinan stkip madiun. Diposkan
oleh
Langganan:
Postingan (Atom)